Selasa, 16 Desember 2014

Irie Naoki's Diary part 04

"....nothing good ever happened when you were around.
But it was kind of fun,it was my first time being so nervous.
For the first time in my life,I was scared to see the test results.
It was an incredible experience.
It's been fun being with you getting nervous and excited.... "


Irie Naoki"s Diary part 04

Kami merayakan keberhasilan kotoko masuk di Universitas Tonan malam ini.
Dia juga memberiku hadiah karena aku telah membantunya belajar.
Lucu sekali... dia memberiku sebuah pemijat kepala.
Dia bilang itu bisa membantuku karena aku masih harus berpikir keras untuk masuk ke Universitas Tokyo.
Hahaha... mungkin maksud sebenarnya adalah..."itu bisa membantuku karena aku sering sakit kepala karena semua masalah yang ia buat."
Lagipula tak hanya Universitas Tokyo,Aku bahkan belum memutuskan untuk masuk  ke Universitas atau tidak.

 Sepertinya...semua terkejut dengan apa yang aku katakan.
Aku hanya belum tahu apa yang sebenarnya aku inginkan.
Aku belum tahu apa yang akan aku lakukan jika aku masuk ke Universitas Tokyo.
Aku berusaha mencari apa yang aku inginkan untuk diriku sendiri....
Aku masih harus mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh diriku sendiri......


 Dia...membuatkan aku sebuah jimat untuk ujian nasional besok.
Aku jadi ingin tahu apa yang membuat ia ingin masuk perguruan tinggi sedangkan aku tak punya keinginan untuk melakukannya.
 Dia bilang dia ingin belajar dan berteman di universitas.
Dia juga belum tahu apa yang ia inginkan di universitas,tapi nanti ia akan mencari apa yang ia inginkan di sana.
Dia bahkan mengatakan bahwa seharusnya kita tak menggunakan kecerdasan untuk diri sendiri,tapi juga memanfaatkannya untuk pembangunan jepang.
Mengagumkan...sungguh mengagumkan...
Mengapa dia selalu menempatkan dirinya dalam segala hal...menempatkan dirinya untuk melakukan sesuatu....Walaupun dia tak bisa melakukannya. 
Aku sungguh kagum padanya.....
Semangatnya selalu membuatku iri...aku berharap bisa punya semangat seperti itu. 

  
Aku merasa sedikit demam pagi ini...
Mengapa semua orang di rumah ini begitu khawatir.
Bukakankah aku yang mengikuti ujian....kenapa mereka yang terlihat begitu tegang.

 
Aku bertemu Watanabe di stasiun.Dia menanyakan tentang jimat yang di buat oleh Kotoko.
Aku mengatakan padanya akan membuangnya nanti,tapi dia melarangku.
Dan...dia mengatakan bahwa kotoko adalah tipe gadis yang disukainya.
Jimat itu tersangkut di pintu lift stasiun.
Aku bisa saja memotong talinya...tapi aku merasa bahwa aku harus mendapatkannya kembali.
Setelah semua insiden yang terjadi hari ini,jimat ini masih saja ada padaku....
Kekuatan jimat ini sungguh luar biasa...
Lebih tepatnya..."kekuatan pembuat jimat ini sungguh luar biasa...'
Dan aku lulus ujian nasional.

Aku mengikuti Ujian masuk Universitas Tokyo hari ini.
Dia terus mengikutiku...dia bilang ingin melihatku masuk sampai gerbang Universitas. 
Dia terlihat pucat dan sedang sakit.
Tapi dia bilang kalau "dia hanya gugup.."
Bukankah aku yang ujian..kenapa dia yang gugup.

Dia pingsan di depan Universitas Tokyo.
Sudah kuduga dia sedang sakit...wajahnya tak seperti biasanya.
Aku meninggalkannya di rumah sakit setelah menelepon ke rumah.

Aku masih punya waktu untuk mengerjakan ujian,tapi tiba-tiba aku punya keinginan lain.
Aku menemukan apa yang aku inginkan di saat-saat terakhir ujian masuk Universitas Tokyo.
aku sudah tahu apa yang aku inginkan untuk saat ini....

Ayah Kotoko merasa bersalah karena menurutnya penyebab aku gagal ikut ujian adalah Kotoko.
Bukan dia penyebab aku gagal ikut ujian.....
Tapi dia adalah alasan aku tidak ikut ujian masuk Universitas Tokyo...

Aku mendengar dia keluar dari kamarnya.
Memangnya...dia mau kemana malam-malam begini.

Aku melihatnya pergi dengan membawa kopornya...jadi aku mengikutinya.
Dia sungguh payah...dia bahkan tak tahu kalau aku berjalan di belakangnya sejak keluar dari rumah.

Memang benar dia sering membuat kekacauan... 
Aku juga harus terlibat banyak hal karenanya.
Tapi ini menyenangkan....pertama kalinya dalam hidupku aku merasa gugup.
Pertama kalinya dalam hidupku aku merasa takut dengan hasil ujian.
Sungguh pengalaman yang luar biasa.
Aku mengatakan padanya bahwa bukan dialah penyebab aku tak mengikuti ujian masuk Universitas Tokyo.
Karena setelah mengantarnya ke rumah sakit aku masih punya banyak waktu untuk mengikuti ujian.
Aku hanya berpikir pasti menyenangkan pergi ke universitas Tonan tanpa ujian...
Pasti menyenangkan di Universitas yang sama dengannya.
Menyenangkan bisa merasakan perasaan gugup dan mengejutkan bersamanya.
Mungkin aku bisa menemukan apa yang aku inginkan di sana.
Tapi...bagaimana ia bisa menebak dengan benar bahwa aku pergi ke Tonan karenanya.
Tentu saja aku tak mengakuinya.
Dia terlihat lega dan senang.
Ahhh....mengubah pikirannya sungguh sangat mudah.
Cara berfikirnya sungguh sangat sederhana.
Dia bahkan langsung menawarkan coklat valentine padaku.
Aku menemukan satu coklat di dalam kulkas.
Rupanya ia telah membuatnya sebelum pergi tadi...

Rasanya coklatnya aneh....

Rasa coklatnya memang aneh...
Tapi aku bisa merasakan ketulusan dari pembuatnya.....
Ini aneh...
Aku bahkan tak mengerti apa yang sedang terjadi padaku...
Dia membawa banyak masalah untukku...
Tapi...dia seperti penunjuk jalan bagiku... 
Tanpa disadarinya...dia membantuku menemukan jawaban untuk hidupku.
Ini mulai menyenangkan....

Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti...
Tapi sepertinya....hidupku akan terasa lebih mengejutkan dari sebelumnya....

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

© DramaLovers, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena